Setiap hari mobil disewa orang. Order masuk terus. Tapi… pas dicek akhir bulan:
“Lho, uangnya ke mana ya? Padahal ramai.”
Sebagian besar pelaku usaha rental sibuk di lapangan: mengurus pelanggan, ngecek kendaraan, jaga komunikasi dengan driver, dan lain-lain. Tapi justru karena kesibukan itulah, laporan keuangan — terutama laporan laba rugi — jadi sering terabaikan. Padahal ini adalah alat paling penting untuk melihat kesehatan bisnis kita.
Kenyataan ini dialami banyak pemilik rental mobil. Bukan karena usahanya buruk, tapi karena nggak tahu bagaimana cara melihat untung-ruginya. Laporan laba rugi sering dianggap hal rumit yang cuma bisa dibuat akuntan. Padahal, kalau tahu caranya, semua bisa dibuat lebih sederhana dan manusiawi.
Artikel ini akan bantu Anda memahami cara menyusun laporan laba rugi rental mobil tanpa pusing kepala.
Apa Itu Laporan Laba Rugi dan Kenapa Penting untuk Rental Mobil?
Laporan laba rugi adalah ringkasan keuangan yang menunjukkan:
- Berapa pendapatan Anda,
- Berapa pengeluaran Anda,
- Dan apakah bisnis Anda untung atau rugi dalam periode tertentu.
Tanpa laporan ini, Anda seperti menyetir mobil tanpa speedometer — tahu jalan, tapi tidak tahu kecepatan dan arah.
Komponen Penting dalam Laporan Laba Rugi Rental Mobil
Untuk bisnis rental, berikut adalah komponen utamanya:
Komponen | Contoh dalam Rental Mobil |
---|---|
Pendapatan | Sewa harian, mingguan, bulanan, tambahan supir |
Biaya Operasional | BBM, gaji karyawan, biaya cuci, asuransi, tol, parkir |
Penyusutan Unit | Nilai turun mobil per bulan |
Biaya Perawatan | Servis berkala, ganti oli, perbaikan ringan |
Laba/Rugi Bersih | Pendapatan – Semua pengeluaran |
📌Anda bisa menghitungnya per bulan, per kuartal, atau bahkan per unit mobil untuk tahu mobil mana yang paling menguntungkan.
Contoh Sederhana Laporan Laba Rugi Rental Mobil
Keterangan | Jumlah (Rp) |
---|---|
Pendapatan | Rp 25.000.000 |
Biaya BBM | Rp 2.000.000 |
Gaji Driver | Rp 3.000.000 |
Biaya Cuci & Perawatan | Rp 1.500.000 |
Asuransi Pajak | Rp 1.000.000 |
Penyusutan Mobil | Rp 2.500.000 |
Total Biaya | Rp 10.000.000 |
Laba Bersih | Rp 15.000.000 |
Dari sini, Anda bisa melihat apakah mobil Anda benar-benar memberi untung atau sekadar “jalan terus tapi boncos.”
Kesalahan Umum yang Bikin Laporan Laba Rugi Gagal
❌ Mencampur uang bisnis dengan uang pribadi
❌ Tidak mencatat pengeluaran kecil (contoh: parkir, makan sopir)
❌ Tidak memperhitungkan penyusutan mobil
❌ Tidak punya data yang rapi untuk dihitung
Semua kesalahan ini membuat laporan laba rugi Anda bisa kelihatan “untung” padahal tidak.
Cara Membuat Laporan Laba Rugi Tanpa Ribet
- Gunakan template Excel dengan kolom: Tanggal, Deskripsi, Pendapatan, Pengeluaran
- Kelompokkan biaya sesuai kategori
- Lakukan rekapan mingguan/bulanan
- Gunakan aplikasi manajemen rental seperti SEVENRENT yang otomatis menyusun laporan
Dengan SEVENRENT:
- Semua data sewa masuk otomatis
- Biaya operasional bisa dicatat per transaksi
- Anda bisa melihat laporan keuangan kapan saja, dari HP atau laptop
Tidak perlu akuntan, semua bisa dipantau dari HP atau laptop Anda!
FYI (For Your Information)
Oh iya, membahas mengenai Cara Buat Laporan Laba Rugi Tanpa Ribet.
SEVENRENT sendiri dapat membantu Anda dalam manajemen rental kendaraan, loh.
Karena SEVENRENT sendiri merupakan aplikasi manajemen rental kendaraan all-in-one yang dirancang khusus untuk memudahkan pengelolaan rental.
SEVENRENT memiliki fitur lengkap seperti pemantauan kendaraan, jadwal sewa, manajemen transaksi, dan laporan keuangan, SEVENRENT menjadi solusi pintar untuk usaha rental Anda.
SEVENRENT merupkan aplikasi manajemen rental mobil maupun manajemen rental motor.
Penasaran? Mau coba demo aplikasinya? Bisa langsung klik di sini atau bisa juga kunjungi website https://sevenrent.id/.
Mau informasi menarik lainnya tentang SEVENRENT? Langsung klik link di bawah ya!
Terima kasih. Semoga informasi ini bermanfaat.*
Baca juga: Cara Bikin Customer Rental Kamu Loyal dan Balik Lagi